Jika ke dalam air murni kita larutkan zat terlarut, maka terjadi hal sebagai beriku
1. Larutan yang terbentuk mempunyai tekanan uap jenuh yang lebih rendah daripada air murni ( terjadi penurunan uap jenuh).
2. Larutan yang terbentuk mempunyai titik didih lebih ttinggi daripada air murni (terjadi kenaikan titik didih).
3. Larutan yang terbentuk mempunyai titik beku yang lebih rendah daripada air murni ( terjadi penurunan titik beku).
4. Larutan itu juga mempunyai tekanan osmotic lebih besar.
Sifat Koligatif | Air Murni | Air Murni + Zat Terlarut |
Tekanan uap jenuh (pada T = 25oC) Titik didih Titik beku Tekanan osmotik | 33-76 mmHg 0oC 100oC 0 | < 23, 76 mmHg < 0oC > 100oC >0 |
Sifat koligatif larutan yaitu sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat, tetapi tidak pada jenis zat itu. Misal, ada 3 jenis larutan, yaitu larutan glukosa 0,1 molal, larutan urea 0,1 molal, dan larutan garam dapur, NaCl 0,05 molal. Ketiga larutan tersebut mempunyai titik didih yang sama. Kenapa demikian?
Larutan glukosa dan urea adalah larutan nonelektrolit dengan konsentrasi larutan masing-masing 0,1 m. Akan tetapi, larutan NaCl adalah larutn elektrolit kuat sehingga Nacl terionisasi sempurna menjadi ion Na+ dan Cl- dengan reaksi sebagai berikut:
NaCl(s) → Na+(aq) + Cl-(aq)
0,05 molal 0,05 molal 0,05 molal
Pada larutan NaCl tidak ditemukan lagi molekul NaCl, namun terdapat ion Na+ dan Cl- dengan kadar total partikel ionnya ( ion Na+ dan ion Cl-) adalah 0,1 molal. Maka titik didihnya sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar